Monday, December 21, 2015

Cara Merawat Payudara

Cara merawat payudara, Payudara, Ibu Nifas, Ibu Menyusui, perawatan payudara, breast care, cara memijat payudara, merawat payudara, produksi asi, menyusui bayi, asi eksklusif

Perawatan payudara atau disebut dengan Breast care adalah melakukan tindakan untuk menjaga kebersihan payudara, mempertahankan kekencangan payudara, menjaga kekencangan dan kehalusan kulit payudara, serta menjaga kekencangan otot dada penyangga payudara.

Untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Agar tujuan perawatan ini dapat tercapai perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
  1. Lakukan perawatan payudara secara teratur
  2. Pelihara kebersihan sehari-hari
  3. Pemasukan gizi ibu harus lebih baik dan lebih banyak untuk mencukupi produksi ASI
  4. Ibu harus percaya diri akan kemampuan menyusui bayinya
  5. Ibu harus merasa nyaman dan santai
  6. Hindari rasa cemas dan stres karena akan menghambat refleks oksitosin. 


Terdapat beberapa masalah yang mungkin terjadi jika tidak melakukan breast care, diantaranya adalah :
Tumor jinak
Tumor jinak merupakan benjolan abnormal pada tubuh manusia, tumor jinak tidak berbahaya jika ditangani sejak dini. Tumor jinak berisi jaringan padat bisa juga berisi cairan. 
Infeksi
Infeksi pada payudara dapat berupa pembengkakan yang disertai dengan rasa nyeri hebat jika payudara ditekan. Jika terjadi infeksi, warna kulit payudara kadang-kadang menjadi merah, puting pecah-pecah, payudara mengeras, dan tidak jarang terbentuk abses atau luka. Infeksi biasanya terjadi pada perempuan yang sedang menyusui. Namun, perempuan yang sedang tidak menyusui pun berisiko terkena infeksi. Penyebabnya, bisa karena masuknya kuman pada puting susu. Pengobatan infeksi sangat mudah, cukup dengan pemberian antibiotik di bawah pengawasan dokter.
Puting terbalik
Pada beberapa perempuan, ditemukan payudaranya tidak menonjol, tetapi masuk ke dalam biasanya puting yang masuk ke dalam terjadi pada perempuan hamil tetapi setelah melahirkan puting tersebut akan normal kembali dengan sendirinya namun banyak juga puting masih tetap tidak keluar walau sudah melahirkan bahkan bayinya sudah dewasa. Jika hal ini terjadi sebenarnya bukan merupakan kelainan yang serius hal ini bisa di atasi. Puting yang masuk kedalam ketika menyusui bayi akan menyulitkan bayi dalam meminum ASI (Luwia, 2004).
Payudara bengkak (engorgement)
Payudara terasa lebih penuh/tegang dan nyeri sekitar hari ketiga atau keempat setelah melahirkan akibat stasis divena dan pembuluh limfe, tanda bahwa ASI mulainya disekresi. Sering terjadi pada payudara yang elastisitasnya kurang bila tidak dikeluarkan, ASI menumpuk dalam payudara sehingga areola menjadi lebih menonjol, puting lebih datar dan sulit dihisap bayi. Kulit payudara nampak lebih merah mengkilat, ibu demam dan payudara terasa nyeri sekali.
Payudara yang bengkak terjadi karena hambatan aliran darah vena atau saluran kelenjar bening akibat ASI terkumpul dalam payudara. Kejadian ini timbul karena produksi yang berlebihan. Sementara kebutuhan bayi pada hari-hari pertama setelah lahir masih sedikit (Mansjoer, 2001).
Payudara bengkak disebabkan karena pengeluaran ASI tidak lancar karena bayi tidak cukup sering menyusui atau terlalu cepat disapih. Dapat pula disebabkan oleh adanya gangguan let-down reflex.
Payudara bengkak biasanya terjadi pada hari ke 3 atau ke 4 bila menghindari menyusui karena nyeri dan memberikan prelakteal feedeng keadaan akan berlanjut.
Puting susu lecet
Dapat disebabkan oleh teknik menyusui yang salah atau perawatan yang tidak betul pada payudara. Infeksi monilia dapat mengakibatkan lecet.
Produksi ASI kurang
Produksi air susu terbaik adalah jika diproduksi oleh ibu yang sehat. Sebaliknya, pada ibu yang sakit produksi ASI akan kurang. Berkurangnya produksi susu juga terjadi pada ibu yang sudah tua, ibu yang tidak menyusui anaknya dan ibu yang minum pil pencegah kehamilan. Selain masalah kesehatan ibu, ada beberapa faktor yang dapat dapat meningkatkan pengeluaran ASI, yakni faktor-faktor psikologis seperti jika ibu melihat bayinya, memikirkan bayinya dengan kasih sayang, ibu dalam keadaan tenang, dan jika mendengar tangis bayi. Faktor yang dapat menghambat pengeluaran ASI adalah ibu yang pikirannya kacau, merasa kesakitan jika menyusui, takut asinya tidak mencukupi, dan ibu yang malu untuk menyusui.
Agar produksi ASI lancar, ketika menyusui, ibu harus menjaga kesehatan mengkonsumsi makanan yang bergizi, pikiran harus tenang, dan jangan ragu-ragu dalam menyusui bayinya. Selain itu, banyak meminum air putih juga dapat meningkatkan produksi ASI.
Mastitis dan Abses payudara
Mastitis adalah peradangan pada payudara bagian yang terkena menjadi merah, bengkak, nyeri dan panas. Suhu tubuh ibu meningkat kadang-kadang disertai menggigil biasanya kejadian ini terjadi pada satu sampai tiga minggu setelah melahirkan akibat aliran susu tersumbat dan tidak segera diatasi.
Timbul reaksi sistemik seperti demam, terjadi 1 - 3 minggu setelah melahirkan sebagai komplikasi sumbatan saluran air susu. Biasanya diawali dengan puting susu lecet atau luka. Gejala yang bisa diamati : kulit lebih merah, payudara lebih keras serta nyeri dan berbenjol-benjol. 
Abses payudara terjadi sebagai komplikasi mastitis akibat meluasnya peradangan. Sakit ibu tampak lebih parah, payudara lebih merah mengkilat, benjolan tidak sekeras mastitis, tapi lebih penuh atau bengkak berisi cairan 

Teknik Perawatan Payudara diantaranya adalah :
  1. Perawatan payudara dilakukan setiap waktu mandi, payudara dicuci dengan sabun dan puting susu dibersihkan dari kotoran yang bisa mengering.   
  2. Bila terdapat puting susu yang mendatar atau masuk ke dalam, dengan ujung jari puting ditarik-tarik keluar agar akhirnya dapat menonjol keluar sehingga nanti mudah tertangkap oleh mulut bayi      
  3. Sesudah hamil 8 bulan, pengurutan buah  dada dengan jari tangan ke arah puting susu, sehingga  mengeluarkan air susu jolong. Gunanya pengurutan untuk membersihkan saluran susu sehingga mengurangi bendungan susu setelah bersalin
  4. Cara melakukan pengurutan : kedua tangan yang sudah dibasahi dengan sabun memegang payudara dengan ibu jari di atas dan jari-jari lainnya di bagian bawah. Kemudian jari-jari digerakkan dengan pelan-pelan dari atas menuju ke arah puting susu sehingga keluar air susu jolong (colostrum)
  5. Pemakaian BH yang sedikit kencang di bagian bawah dan longgar di bagian atas payudara akan menahan payudara sedikit ke atas dan memberikan rasa enak dan payudara tidak akan terasa mengantung. BH yang terbuka di depan adalah yang baik untuk menghindari perlukaan pada puting susu.   

0 komentar:

Kolom tanya ahli

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com