Monday, January 4, 2016

7 Budaya Yang Berpengaruh Terhadap Kesehatan

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
7 budaya yang berpengaruh terhadap kesehatan, 7 budaya, budaya yang salah, budaya yang tidak sesuai dengan kesehatan, budaya, budaya masyarakat

Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Pengaruh Kebudayaan Terhadap Bidang Kesehatan Kebudayaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan ilmu kesehatan diantarnya :
Pengaruh Tradisi 
Pengaruh tradisi adalah pengaruh yang telah lama dilakukan dan sudah menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. Ada beberapa tradisi di dalam masyarakat yang dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan masyarakat. Misalnya Seorang ibu yang baru saja melahirkan mendapat pantangan untuk memakan telur, daging, dan sebagainya. Ibu tersebut hanya diperbolehkan memakan nasi dan garam serta kecap saja dengan alasan gatal-gatal dan alasan lain, hal ini sudah dilakukan turun temurun dan membudaya di lingkungan masyarakat tersebut. Seharusnya adalah ibu yang baru melahirkan memakan makanan bergizi agar mempercepat proses penyembuhan jaringan dalam tubuh ibu tersebut, misalnya konsumsi makanan yang mengandung vitamin A karena vitamin A sangat dibutuhkan oleh ibu. Karena hal tersebut sudah merupakan kebiasaan pada msyarakat setempat sehingga ibu yang melahirkan melaksanakan anjuran tersebut. 

Pengaruh Fatalistis 
Pengaruh fatalistis adalah pengaruh yang mampu membuat seseorang bersikap putus asa apabila menghadapi suatu masalah Sikap fatalistis ini juga mempengaruhi perilaku kesehatan. Contonya : beberapa anggota masyarakat dikalangan kelompok tertentu (fanatik) yang beraga islam percaya bahwa anak adalah titipan Tuhan, dan sakit atau mati adalah takdir, sehingga masyarakat kurang berusaha untuk segera mencari pertolongan pengobatan bagi anaknya. 

Sikap Etnosentris 
Sikap etnosentris adalah sikap yang memandang kebudayaan sendiri yang paling baik jika dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain. Masyarakat tentu memiliki budaya dan ilmu kesehatan juga memiliki budaya. Misalnya : pada masyarakat tertentu seorang anak yang sedang luka dilarang memakan telur karna alasan telur dapat membuat luka tersebut infeksi gatal – gatal dan lama sembuh, itu adalah budaya yang salah dan tidak sesuai dengan budaya kesehatan yang mengharuskan anak tersebut memakan telur agar mempercepat penyembuhan jaringan. 

Pengaruh perasaan bangga pada statusnya 
Pengaruh perasaan bangga pada statusnya misalnya dalam upaya perbaikan gizi disuatu daerah pedesaan tertentu menolak untuk makan daun singkong, walaupun mereka tahu kandungan vitaminnya tinggi. Setelah diselidiki ternyata masyarakat beranggapan daun singkong hanya pantas untuk makanan kambing dan mereka menolaknya karna status mereka tidak dapat disamakan dengan kambing. 

Pengaruh Norma 
Contonya dalam hal upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi banyak mengalami hambatan karna ada norma yang melarang hubungan antara dokter yang memberikan pelayanan dengan ibu hamil sebagai pengguna pelayanan. 

Pengaruh Nilai 
Nilai yang berlaku didalam masyarakat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan. Contonya : masyarakat memandang lebih bergengsi beras putih daripada beras merah, padahal mereka mengetahui bahwa vitamin B1 lebih tinggi diberas daripada beras putih. 

Kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil akan berpengaruh terhadap kebiasaan pada seseorang ketika ia dewasa. Misalnya manusia biasa makan nasi sejak kecil akan sulit diubah kebiasaan makannya setelah dewasa. Perubahan Budaya Mempengaruhi Kesehatan Ada tiga alur tingkatan pengaruh budaya terhadap kesehatan. Pengaruh ini dari urutan atas ke bawah menunjukkan peningkatan kompleksitas dan pengaruhnya bersifat semakin tidak langsung pada kesehatan. Pada alur paling atas terlihat bagaimana perubahan pada kondisi mendasar lingkungan fisik contonya : suhu ekstrim atau tingkat radiasi ultraviolet yang dapat mempengaruhi biologi manusia dan kesehatan secara langsung. Misalnya sejenis kanker kulit. Alur dua tingkatan lain yaitu ditengah dan bawah mengilustrasikan proses – proses dengan kompleksitas lebih tinggi termasuk hubungan antara kondisi lingkungan fungsi – fungsi ekosistem dan kodisi sosial ekonomi. Alur tengah dan bawah menunjukkan tidak mudahnya menemukan korelasi langsung antara perubahan lingkungan dan kondisi kesehatan. Akan tetapi dapat ditarik benang merah bahwa perubahan – perubahan lingkungan ini secara langsung atau tidak langsung bertanggung jawab atas faktor – faktor penyangga utama kesehatan dan kehidupan manusia

0 komentar:

Kolom tanya ahli

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com