Tuesday, January 5, 2016

Cara Memasak Sehat Untuk Balita

Cara Memasak Sehat Untuk Balita

Cara Memasak Sehat Untuk Balita-Makanan untuk balita harus mengandung protein, karbohirat, air, mineral, dan trace elements agar status gizi balita selalu dalam kategori baik. Energi untuk metabolisme dihitung dalam kilo kalori (kkal) berasal dari protein (4 kkal/gr), karbohidrat (4 kkal/gr) dan lemak (9 kkal/gr). Distribusi kalori pada makanan harus seimbang, 7 % - 15 % dari protein, 30 % – 35 % dari lemak, dan 40 % – 50 % dari karbohidrat. Jumlah, jenis, dan jadwal pemberian makan yang baik pada balita harus sesuai usia. Ketiga hal tersebut harus terpenuhi, bukan hanya mengutamakan jenis makanannya dan melupakan jumlahnya atau sebaliknya memberikan jumlah yang cukup tetapi jenisnya tidak sesuai untuk anak. Pada awal usia 1 tahun, gigi anak sudah mulai tumbuh sampai usia dua setengah tahun sehingga anak dapat mengunyah lebih baik lagi. Berilah makanan yang teksturnya lembut, potongannya kecil, dan mempunyai bentuk yang menarik serta harus bervariasi bahan makanannya.

Balita merupakan konsumen pasif, yaitu makanan yang dimakan anak tergantung pada apa yang disediakan ibu sehingga peranan ibu dalam menentukan menu makanan yang bergizi lengkap dan seimbang sangat besar. Pada usia ini, rasa ingin tahu anak juga sangat tinggi sehingga ibu memiliki kesempatan untuk memperkenalkan berbagai jenis makanan yang beraneka ragam dalam rasa, warna dan tekstur sedini mungkin. Pola pemberian makan seperti ini karena bayi baru memulai mengenal makanan atau dengan kata lain bayi mulai disapih dan penyapihan ini dilakukan oleh ibu karena berbagai sebab.

Ada beberapa hal yang dapat menghidupkan gairah makan anak. Anak akan senang jika makan bersama keluarga di meja makan dan sebaiknya orang tua jangan terlalu banyak melarang. Mulailah libatkan anak dalam membuat jus buah. 

Pengolahan bahan makanan merupakan suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas, dan aman untuk dikonsumsi. Tujuan dari pengolahan makanan yaitu : mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan, meningkatkan nilai cerna, meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan, dan penampilan makanan, bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh. Adapun prasyarat pengolahan makanan yaitu : tersedianya siklus menu, tersedianya peraturan pengguna bahan tambahan pangan (BTP), tersedianya bahan makanan yang akan diolah, tersedianya peralatan pengolahan bahan makanan, tersedianya aturan penilaian, tersedianya prosedur tetap pengolahan.

Konstribusi suatu jenis makanan terhadap kandungan vitamin makanan sehari-hari bergantung pada jumlah vitamin yang semula terdapat dalam makanan terebut, jumlah yang rusak pada saat panen atau penyembelihan, penyimpanan, pemrosesan, dan pemasakan. Pada saat panen dan penyimpanan sejumlah vitamin akan hilang, bergantung pada suhu, penyikapan terhadap udara dan matahari, semakin lama disimpan akan semakin banyak vitamin yang hilang. Kehilangan vitamin dalam pemasakan dapat dicegah dengan cara : menggunakan suhu tidak terlalu tinggi, waktu memasak tidak terlalu lama, mengunakan air pemasak sesedikit mungkin, memotong dengan pisau tajam menjadi potongan tidak terlalu halus, panci memasak ditutup, tidak menggunakan alkali dalam pemasakan, sisa air rebusan digunakan untuk masakan lain. Dalam bentuk sayuran sebaiknya sebagian dimakan dalam bentuk segar dan mentah.

0 komentar:

Kolom tanya ahli

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com